Adasepuluh judul puisi yang menceritakan tentang keadaan negeri atau bangsa indonesia. Bukan negeri diatas awan yah.., negeri mimpi. tapi kenyataan yang menginpirasi para penulisnya. Judul- judulnya antara lain: Puisi Terbuang, Sajak Untukmu dari orang pinggiran, Puisi Malaria Puisi Negeriku Puisi Jeritan hati nurani Puisi Keropos
Puisi kritik untuk pejabat adalah rangkaian kata kata puisi kritik politik dan puisi kritikan untuk pemerintah dirangkaian dengan kata kata puisi sindiran untuk penguasa, menjelaskan akan ketidakpuasan akan kata kata sindirian atau kata puisi kritikan dalam bait puisi kritik pejabat yang dipublikasikan berkas puisi, apakah tema puisi kritik pemerintahanbercerita seperi puisi kritik sosial pendidikan atau puisi politik sehat atau tentang puisi kritik sosial karya chairil lebih jelasnya puisi sindiran untuk pejabab atau puisi tentang kritikan pejabat disimak saja puisi pejabat berikut mayling oktapiaWahai kau yang punya pangkatDengarkan suara hati rakyatJabatanmu adalah amanatStop membuat siasat laknatKau dipilih karena rakyat percayaLalu mengapa mereka diperdayaApakah orasi hanya tipu daya?Tak lebih dari janji berbalut dustaPertiwi kini menangis piluIa menunggu karya nyatamuRakyat tak butuh janji palsuJangan menjadi pejabat penipu. PuisiSatire bermakna sindiran, sarkasme tak selalu tentang pemerintah tidak juga tentang politik lebih-lebih agama, seperti ini. Sarkas bisa tentang manusia secara universal, bisa tentang rutinitas sehari-hari yang layak untuk dijadikan renungan. Daftar Isi : Judul Puisi: Sajak Perahu Layar. Polemik Negeri.Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah Puisi Kritik Politik. Perang kata butakan mata ke dua insan emosi membara. Hentikan ambisi bodoh tanpa pikir, Cengkeramlah dunia yang mulai renta Bawalah terbang ke awang awang Tempat mimpi diatas adalah salah satu bait kumpulan puisi sindiran pemerintah atau puisi kritik politik untuk penguasa yang dipublikasikan blog puisi dan kata berikut adalah daftar judul puisi sindiran politik bertema puisi kritik politik atau puisi sindiran pemerintah diterbitkan puisi dan kata bijak antara kisruhPuisi jangan di teruskan lagiPuisi garudakuTiga judul puisi kritik sosial atau puisi sindiran pemerintah yang dirangkai dengan kata kata kritikan terhadap Puisi Sindiran Pemerintah dan tentang politikBagaimana cerita puisi sindiran politik dan makna puisi dibalik rangkaian bait ketiga puisi kritik politik untuk pemerintahan yang di terbitkan blog puisi dan kata bijak lebih jelasnya disimak saja berikut ini adalah kumpulan puisi sindiran KISRUHHusain IsmailLimbung langkah kaki datangi letih pada dipan di pintu wajah ayu telah manis berubah sinis sedikit kotor,.Rupai hewan urai hati seorang lelaki pemuja harta yang di bawa ketika melayang sisakan hutang tinggi kata butakan mata ke dua bocah sambut kata datangi satu mimpi emosi yang telah tangga porak datang melanda Husain Jangan Di Teruskan LagiHusain IsmailSampai kapan?.Aku tak tahu, hai di kurung kelinci sampai nuklir itu tanya dalam untung bertemu sana, saudara kita melahap saudara dapati mati karena negeri ini, padi kita subur terjun masih sanggup gerakkan berpaling kepada risau tentang ambisi bodoh tanpa air kami deras sungai hati darah berhenti Husain GARUDAKUHusain IsmailAda apa denganmu wahai sayapmu kau sibakkan kah?.Tunjukkan runcing tajam dunia yang mulai terbang ke awang mimpi yang dengan paruh mu!.Teriakkan semangat putera angin dengan gagah duka cita yang bawa amanah dari megahnya nusantara dengan kebenaran tuk keadilan..Boyo Lali,161116,Husain Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah, Puisi Kritik Politik dengan salah satu judul puisi jangan di teruskan kisruh garudaku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaatSampai jumpa di artikel puisi sindiran selanjutnya dalam bentuk puisi kritik sosial. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Kumpulan puisi kritikan terhadap pemerintah. Puisi merupakan seni tulis yang menggunakan bahasa dan kata kata indah, untuk mendeskripsikan serta mengulas tentang suatu kejadian dan hal hal yang dirasakan, dan di tuang dalam bentuk kata berbait seperti puisi kritik pemerintah atau puisi tentang kritik hal yang diulas pada puisi kritikan untuk pemerintah yang dipublikasikan kali ini adalah kritikan kepada pemerintah atau kritik pemimpin. Yang mana umumnya kritik muncul dari masyarakat karena adanya ketidakpuasan terhadap kinarja kesenjangan sosial dan pendidikan dan hal-hal lain yang membuat rakyat merasa tak puas merupakan hal utama yang sering kali memunculkan kritik dari masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang juga terkadang menginpirasi menulis puisi tentang kritik pemerintah ataupun tema puisi kritik tema puisi kritik sosial pemerintah yang dibagikan ini membahas tentang kejadian-kejadian yang terjadi di Negeri masing-masing judul puisi kritik sosial terhadap pemerintah yang diterbitkan antara lainPuisi sabda luka di halaman senjaPuisi hidupkan nyawa PapuaPuisi cinta penghabisanPuisi menyulam hamparanPuisi robohnya mikrofon TuhanLima judul puisi kritik kepada pemerintah dalam bentuk puisi naratif, dapat menjadi contoh puisi bagi pembaca yang ingin menulis puisi tentang Puisi Kritikan Terhadap PemerintahPemerintah merupakan sekelompok orang yang secara bersama- sama memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan, mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik dan lain terkadang kebijakannya tak adil dan merugikan masyarakat sehingga masyarakat, mengkritik kinerja bagaimana cerita puisi dan maknanya dalam bait bait puisi tentang kritik sosial terhadap pemerintah, selengkapnya disimak saja berikut LUKA DI HALAMAN SENJAKarya YS SunaryoAku menyebutmu sebagai pemilik sukma penumpuk luka. Sedari pagi hingga senja adalah deras air mata. Semula, hanya gumpalan derita, namun di renta raga mengisahkan perjalanan luka pagi acapkali menanah iri-dengki, bahkan anarki. Disebab kau dianaktiri deru pembangunan negeri yang disesaki tingkah korupsi. Kemiskinan memeluk dari kepala hingga kaki. Tersisih, terkulai di deret nama-nama tak bersekolah tinggi, dan kurang pada luka senja, tetes air mata menjadi buliran-buliran doa. Insyafi dosa-dosa di hamparan ampunan sajadah cinta. Senyum bahagia walau pada raga tersemat sebutan du'afa. Namun tiada bara pendidih kuyakini jika luka di masa lalu tak lagi mendendam batu. Ketika kau gerus dengan ikhlas memaafkan di wajah basah wudu. Hingga di teduh halaman senja, luka menjadi bahasa ketukan pada pintu 16 Maret 2018HIDUPKAN NYAWA PAPUAKarya YS SunaryoAku mendengar dan melihatmu, kawan. Kematian telʌnjang di hutan dan di jalan-jalan. Pemakaman di bara saling balas dendam. Di purba pakaian, kau lapar, pikiran dan pilihan acapkali tidak normal. Hengkang ikatan nilai, juga tergerus kesadaran moral. Rasa serumpun pulau menjadi kacau balau. Demi yang tidak dimengerti, ditikam seisi kampung kau!Burung Cendrawasih pun tak lagi bersuara kasih. Turut berduka di kehidupan yang kian tersisih. Diperkelahikanlah segala risau dan keputusasaanmu. Agar lupa penjarahan besar-besaran di semua memang saling melenyapkan. Namun jiwa-jiwamu bukanlah yang menginginkan. Ada kerakusan di jauh sana peletup asap kematian. Tunggangi keterbelakangan dan kemelaratan di kisruh berebut makanan. Demi langgeng perang antar suku dan keturunan. Hingga semua hilang tak sadarlah kawan semua. Bumi kalian sempurna diboneka raksasa dunia. Tak mesti terus-terusan berikan nyawa. Pada sejahtera yang tak pernah punya. Kecuali satukan semua dada dan, unggulkan isi 17 Maret 2018CINTA PENGHABISANKarya YS SunaryoSedari dulu segala telah dipersembahkan. Keringat, darah, dan kematian hampir di tujuh turunan sudah ditunaikan. Erangan lapar dan tersisihkan masih terasa, begitu sempurna. Semua untuk merdeka, dan kemajuan aku kini telah diproklamirkan sebagai golongan kehilangan. Lalu, untuk siapa lagi yang mesti diperjuangkan? Kecuali menimba duka di keruh air mata. Dan, ini tetap aku berikan, jika kaupun masih tetap meminta apa yang kau minta dari mereka? Pada nenek moyangnya yang tak pernah mati untuk Ibu Pertiwi. Tak pernah telʌnjang kaki seribu hari untuk membambu runcing kompeni. Ketika tak sekatapun namanya tertulis di lautan dan daratan Nusantara. Namun takhtanya mencekram di segala kuasa, melubang menghunjam pucat cinta di pelukan penghabisan, hanya gemeretak gigi menyaksikan kau dan mereka kian manjakan keserakahan. Pada kepal tangan lunglai, lirih sukmaku berpesan Indonesia anugerah Tuhan jangan kau habis dijual-belikan!Ciamis, 19 Maret 2018MENYULAM HAMPARANKarya YS SunaryoAku mengenalmu sebagai satu raga banyak wajah. Berdomino di meja-meja mewah, dan berteka-teki di gagah langkah. Merayu di lidʌh cʌndu, lalu mencʋmbu tubuh-tubuh yang telah kau memanggil-manggil rindu di waktu telah menjadi batu? Sedangkan bumi semakin renta, dan kau kian tak peduli dosa-dosa yang mengunggun bara. Membakar cinta di haus takhta, hingga segala keruh diteguk tak itu keringat jelata berbaur nanah di luka membusuk lara. Dan kau pura-pura lupa itu hidangan apa. Tak cukup diingatkan dengan gunung melahar, hutan dan sawah mengerang kehilangan papan dan pangan. Pun ketiadaan sandang yang terbaca di gelembung hanya ingin kembali ke satu hamparan yang kini telah robek di setiap sudut keindahan. Akan kukembalikan dengan sulaman ayat-ayat Tuhan. Tanpa mengejar negeri khalayan maju, tetapi mulut bisu dan telinga dungu. Di kartu-kartu lain yang tak pernah 20 Maret 2018ROBOHNYA MIKROFON TUHANKarya YS SunaryoLagi dan lagi, mikrofon Tuhan ditikam. Ambruk bersimbah darah, dan di antaranya mendekap wafat berselubung keanehan. Bukan heran terhadap takdir kematian. Melainkan tebal ketidakwajaran pada kejadian dan cara gerangan yang merobohkan? Jejak berita mengabarkan bahwa pelakunya sekumpulan orang hilang ingatan. Di luka menganga bergelimpangan, hanya satu naskah yang dimainkan. Pada penghunus yang sama, waktu serupa, alasan yang tidak berbeda. Ketakutan tercipta di mana-mana. Dan sutradara adalah jiwa seteru bercermin dari zaman ke zaman. Bahwa melawan Tuhan pasti terkubur menyeramkan. Kuasa yang menyuapi rakyat dengan ketakutan adalah bangsa yang mudah dikalahkan. Dan pewaris para nabi yang dimatikan, mesti lekas mengundang kehancuran mikrofon Tuhan tak lagi bersuara, jangan sesali hilangnya surga. Padahal ia telah menjaga, dan berikan berjuta-juta nyawa untuk bahagia seluruh asal-usul manusia. Namun jika tiada sia-sia, apalagi dibuat dalam rencana; aduhai panggilan kiamat telah 21 Maret 2018Demikianlah kumpulan puisi kritikan terhadap pemerintah. Simak/baca juga puisi tentang kritik yang lain di blog ini, semoga puisi kritikan diatas menghibur dan bermanfaat bagai pembaca yang menyukai rangkai merangkai kata. Sampai jumpa pada puisi tema puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
MANADOPOSTID-Pemerintah Tiongkok marah dan tersinggung atas tindakan seorang miliarder dan CEO Meituan-Dianping bernama Wang Xing. Presiden Xi Jinping tersinggung dengan tulisan puisi kontroversial yang dinilai menyudutkan. Sang miliarder ditegur dan dipanggil ke sebuah pertemuan dan diperingatkan agar tidak menjadi sorotan.