Karikaturuntuk Bapak Presiden Jokowi; Pernyataan Joe Biden yang mengatakan Jakarta akan Karam, bisa berupa sindiran, bahwa Pemerintah Jokowi telah Karam Karena Covid-19. Jadi pertanyaan Joe Biden jangan dianggap remeh atau padangan yang sempit, tetapi bisa saja mempunyai arti yang sangat luas di belakangnya. Puisi: Kau Adalah Puisi
Puisi kritik pemerintahan konspirasi dalam komplikasi adalah rangkaian kritik sosial dalam puisi sindiran untuk pemerintah dirangkai dengan kata-kata puisi kritikan pemimpin, menjelaskan tentang konspirasi dalam cerita lengkap puisi kritik pemerintahan yang diterbitkan berkas puisi apakah bercerita seperti puisi kritik penguasa atau puisi kritik sosial lebih jelasnya puisi tentang kritik pemerintahan disimak saja contoh puisi sindiran dibawah ini berjudul konspirasi dalam DALAM KOMPLIKASI Oleh Dwi Indriani lingkaranTercipta ketamakanTak kenal kemanusianKeangkuhan ditinggikanEntah siapaYang bersalahLingkaran tak punahMenjadi lebihSinggahKonspirasiDalam komplikasiTak lagiTertutupiDalam negriYang penuh dasiMana janjiJadi buktiRakyat menantiNyawa tersakitiHarga diri matiKehormatan dinodaiKonspirasiDalam komplikasiTerjadi Banyuwangi, 19 Januari 21 Dipuisi berjudul "Sujud" gubahan Mustofa Bisri, kita membaca perbandingan telak. Puisi bergelimang sindiran atas kemauan memamerkan ibadah, hasrat meraup untung berdalih Tuhan. Puisi digubah pada 15 Mei 1993. Pembaca mungkin diajak menaruh puisi berlatar kemunculan orang-orang mengaku saleh dalam sandiwara bertema Orde Baru.
Contoh Puisi Satire, Foto Hanya Ilustrasi Pexels/Nothing Ahead5 Contoh Puisi Satire untuk SindiranContoh Puisi Satire, Foto Hanya Ilustrasi Pexels/Suzy HazelwoodAku bertanya...tetapi pertanyaan-pertanyaanku membenturjidat penyair-penyair salon,yang bersajak tentang anggur dan rembulan,sementara ketidakadilan terjadi disampingnya, dan delapan juta kanak-kanaktanpa pendidikan, termangu-mangu dalamkaki dewi menyembunyikan lampu wasiatnya "malu"Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi "rapi-rapi"David coverfil dan rudini bersembunyi "rendah diri"Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnyaAmplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teraturHal-hal yang tak teratur menjadi teraturHal-hal yang teratur menjadi tak teraturMemutuskan putusan yang tak putusMembatalkan putusan yang sudah putusAmplop-amplop menguasai penguasaDan mengendalikan orang-orang biasaAmplop-amplop membeberkan dan menyembunyikanMencairkan dan membekukanMengganjal dan melicinkanOrang bicara bisa bisuOrang mendengar bisa tuliOrang alim bisa nafsuOrang sakti bisa matiDi negeri amplop,amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa sajaLapar menyerang desakuKentang dipanggang kemarauSurat orang kampungkuKuguratkan kertasRisauCinta benarkah kamu buta?Bukankah kamu hati yang suciHati yang tulusHati yang bersihHati yang tak menodaiDan tak ternodaiMengapa sebagian dari merekaMengatasnamamu untuk membuat tak berdayaDan membuat IukaAtas namamu yang butaSebagian dari mereka merenggut kesucian manusiaCinta namun kini ternodaiOleh mereka-mereka yang tak punya hatiMereka-mereka tak kenal nuraniSebab yang berkuasa atas kepalaHanyalah nafsu yang birahiKau bicara kejujuran sambil berdustaKau bicara kesederhanaan sambil shopping di SingapuraKau bicara nasionalisme sambil jual aset negaraKau bicara kedamaian sambil memupuk dendamKau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celahKau bicara persatuan sambil memecah belahKau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadiKau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpanganKau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderitaKau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang samaKau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mataAir mata buaya
Muntahpemerintahpenulis dan editor - Edo v sinuhajipengisi suara - Catatan WP PEMERINTAHNanti setelah mata tak lagi basah Puisi kritikan untuk wakil rakyat adalah rangkaian kata-kata puisi sindiran untuk wakil rakyat dan puisi kritikan pemimpin dirangkai dengan puisi untuk anggota dpr, menjelaskan tentang janji jani palsu yang pernah cerita lengkap puisi tentang kritikan wakil rakyat yang diterbitkan berkas puisi apakh bercerita seperti puisi puisi sindiran untuk pemerintah atau puisi kritik lebih jelas puisi kritk sosial dalam bait puisi kritikan untuk wakil rakyat disimak saja puisinya dibawah iniMASIH ADAKAH HATI Oleh Maria LideraKata - kata bualanyang terlontar renyahDari bibir manisyang ternyata palsuBeribu janji yang begitu mulukyang sekarang tinggal janjimenjadi kenangan yang tak berartikau bilang ingin mengubah negri inimenjadi elok bah,negri impianMana...dimana... sekaranglihat...pertiwi meringis menahan sekitkau di atas penderitaan kamiTak tau malumerampas hak kamiapakah ada keadilan?banyak anak menangiskau diam ....wanita- wanita berbadan kekarpekerja buruh...kau tidur lelapkami telah memilihmusebagai tangan kamikami mau kau yang berkuasamemberi bukti bukan janjimemberi keadilan dan kedamaianmasih adaka hati.... Bagaimanacerita lengkap puisi kritik pemerintahan yang diterbitkan berkas puisi apakah bercerita seperti puisi kritik penguasa atau puisi kritik sosial pendek. Untuk lebih jelasnya puisi tentang kritik pemerintahan disimak saja contoh puisi sindiran dibawah ini berjudul konspirasi dalam komplikasi. KONSPIRASI DALAM KOMPLIKASI Oleh: Dwi Indriani M.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di antara kepulan asap yang hitam pekat,Ku lahirkan puisi sindiran penuh pemerintah yang terdiam membisu, Kritikku menyala, tak lagi bisa ku sembunyi. Pemerintah yang terhormat, kau yang berjanji,Akan rakyatmu yang lara, yang rentan di apa yang kulihat, kepentingan tertutup rapat,Sementara rakyatmu berjuang, kau hanya tertawa. Pada surat kabar berita palsu menggema,Kau memanipulasi fakta, merajut kelaparan, rakyatmu menderita, 1 2 3 Lihat Puisi Selengkapnya

Adasepuluh judul puisi yang menceritakan tentang keadaan negeri atau bangsa indonesia. Bukan negeri diatas awan yah.., negeri mimpi. tapi kenyataan yang menginpirasi para penulisnya. Judul- judulnya antara lain: Puisi Terbuang, Sajak Untukmu dari orang pinggiran, Puisi Malaria Puisi Negeriku Puisi Jeritan hati nurani Puisi Keropos

Puisi kritik untuk pejabat adalah rangkaian kata kata puisi kritik politik dan puisi kritikan untuk pemerintah dirangkaian dengan kata kata puisi sindiran untuk penguasa, menjelaskan akan ketidakpuasan akan kata kata sindirian atau kata puisi kritikan dalam bait puisi kritik pejabat yang dipublikasikan berkas puisi, apakah tema puisi kritik pemerintahanbercerita seperi puisi kritik sosial pendidikan atau puisi politik sehat atau tentang puisi kritik sosial karya chairil lebih jelasnya puisi sindiran untuk pejabab atau puisi tentang kritikan pejabat disimak saja puisi pejabat berikut mayling oktapiaWahai kau yang punya pangkatDengarkan suara hati rakyatJabatanmu adalah amanatStop membuat siasat laknatKau dipilih karena rakyat percayaLalu mengapa mereka diperdayaApakah orasi hanya tipu daya?Tak lebih dari janji berbalut dustaPertiwi kini menangis piluIa menunggu karya nyatamuRakyat tak butuh janji palsuJangan menjadi pejabat penipu. PuisiSatire bermakna sindiran, sarkasme tak selalu tentang pemerintah tidak juga tentang politik lebih-lebih agama, seperti ini. Sarkas bisa tentang manusia secara universal, bisa tentang rutinitas sehari-hari yang layak untuk dijadikan renungan. Daftar Isi : Judul Puisi: Sajak Perahu Layar. Polemik Negeri.
Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah Puisi Kritik Politik. Perang kata butakan mata ke dua insan emosi membara. Hentikan ambisi bodoh tanpa pikir, Cengkeramlah dunia yang mulai renta Bawalah terbang ke awang awang Tempat mimpi diatas adalah salah satu bait kumpulan puisi sindiran pemerintah atau puisi kritik politik untuk penguasa yang dipublikasikan blog puisi dan kata berikut adalah daftar judul puisi sindiran politik bertema puisi kritik politik atau puisi sindiran pemerintah diterbitkan puisi dan kata bijak antara kisruhPuisi jangan di teruskan lagiPuisi garudakuTiga judul puisi kritik sosial atau puisi sindiran pemerintah yang dirangkai dengan kata kata kritikan terhadap Puisi Sindiran Pemerintah dan tentang politikBagaimana cerita puisi sindiran politik dan makna puisi dibalik rangkaian bait ketiga puisi kritik politik untuk pemerintahan yang di terbitkan blog puisi dan kata bijak lebih jelasnya disimak saja berikut ini adalah kumpulan puisi sindiran KISRUHHusain IsmailLimbung langkah kaki datangi letih pada dipan di pintu wajah ayu telah manis berubah sinis sedikit kotor,.Rupai hewan urai hati seorang lelaki pemuja harta yang di bawa ketika melayang sisakan hutang tinggi kata butakan mata ke dua bocah sambut kata datangi satu mimpi emosi yang telah tangga porak datang melanda Husain Jangan Di Teruskan LagiHusain IsmailSampai kapan?.Aku tak tahu, hai di kurung kelinci sampai nuklir itu tanya dalam untung bertemu sana, saudara kita melahap saudara dapati mati karena negeri ini, padi kita subur terjun masih sanggup gerakkan berpaling kepada risau tentang ambisi bodoh tanpa air kami deras sungai hati darah berhenti Husain GARUDAKUHusain IsmailAda apa denganmu wahai sayapmu kau sibakkan kah?.Tunjukkan runcing tajam dunia yang mulai terbang ke awang mimpi yang dengan paruh mu!.Teriakkan semangat putera angin dengan gagah duka cita yang bawa amanah dari megahnya nusantara dengan kebenaran tuk keadilan..Boyo Lali,161116,Husain Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah, Puisi Kritik Politik dengan salah satu judul puisi jangan di teruskan kisruh garudaku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaatSampai jumpa di artikel puisi sindiran selanjutnya dalam bentuk puisi kritik sosial. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
10Contoh Puisi SATIRE Singkat Tentang Sindiran. Puisi Satire adalah puisi yang berisi sindiran halus atau kritik kepaa penguasa atau orang yang memiliki kedudukan (jabatan). Awalnya puisi satire digunakan untuk kritik sosial. Oleh karena itu banyak penyair yang membuat puisi ini untuk menyindir pemerintah.
Kumpulan puisi kritikan terhadap pemerintah. Puisi merupakan seni tulis yang menggunakan bahasa dan kata kata indah, untuk mendeskripsikan serta mengulas tentang suatu kejadian dan hal hal yang dirasakan, dan di tuang dalam bentuk kata berbait seperti puisi kritik pemerintah atau puisi tentang kritik hal yang diulas pada puisi kritikan untuk pemerintah yang dipublikasikan kali ini adalah kritikan kepada pemerintah atau kritik pemimpin. Yang mana umumnya kritik muncul dari masyarakat karena adanya ketidakpuasan terhadap kinarja kesenjangan sosial dan pendidikan dan hal-hal lain yang membuat rakyat merasa tak puas merupakan hal utama yang sering kali memunculkan kritik dari masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang juga terkadang menginpirasi menulis puisi tentang kritik pemerintah ataupun tema puisi kritik tema puisi kritik sosial pemerintah yang dibagikan ini membahas tentang kejadian-kejadian yang terjadi di Negeri masing-masing judul puisi kritik sosial terhadap pemerintah yang diterbitkan antara lainPuisi sabda luka di halaman senjaPuisi hidupkan nyawa PapuaPuisi cinta penghabisanPuisi menyulam hamparanPuisi robohnya mikrofon TuhanLima judul puisi kritik kepada pemerintah dalam bentuk puisi naratif, dapat menjadi contoh puisi bagi pembaca yang ingin menulis puisi tentang Puisi Kritikan Terhadap PemerintahPemerintah merupakan sekelompok orang yang secara bersama- sama memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan, mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik dan lain terkadang kebijakannya tak adil dan merugikan masyarakat sehingga masyarakat, mengkritik kinerja bagaimana cerita puisi dan maknanya dalam bait bait puisi tentang kritik sosial terhadap pemerintah, selengkapnya disimak saja berikut LUKA DI HALAMAN SENJAKarya YS SunaryoAku menyebutmu sebagai pemilik sukma penumpuk luka. Sedari pagi hingga senja adalah deras air mata. Semula, hanya gumpalan derita, namun di renta raga mengisahkan perjalanan luka pagi acapkali menanah iri-dengki, bahkan anarki. Disebab kau dianaktiri deru pembangunan negeri yang disesaki tingkah korupsi. Kemiskinan memeluk dari kepala hingga kaki. Tersisih, terkulai di deret nama-nama tak bersekolah tinggi, dan kurang pada luka senja, tetes air mata menjadi buliran-buliran doa. Insyafi dosa-dosa di hamparan ampunan sajadah cinta. Senyum bahagia walau pada raga tersemat sebutan du'afa. Namun tiada bara pendidih kuyakini jika luka di masa lalu tak lagi mendendam batu. Ketika kau gerus dengan ikhlas memaafkan di wajah basah wudu. Hingga di teduh halaman senja, luka menjadi bahasa ketukan pada pintu 16 Maret 2018HIDUPKAN NYAWA PAPUAKarya YS SunaryoAku mendengar dan melihatmu, kawan. Kematian telʌnjang di hutan dan di jalan-jalan. Pemakaman di bara saling balas dendam. Di purba pakaian, kau lapar, pikiran dan pilihan acapkali tidak normal. Hengkang ikatan nilai, juga tergerus kesadaran moral. Rasa serumpun pulau menjadi kacau balau. Demi yang tidak dimengerti, ditikam seisi kampung kau!Burung Cendrawasih pun tak lagi bersuara kasih. Turut berduka di kehidupan yang kian tersisih. Diperkelahikanlah segala risau dan keputusasaanmu. Agar lupa penjarahan besar-besaran di semua memang saling melenyapkan. Namun jiwa-jiwamu bukanlah yang menginginkan. Ada kerakusan di jauh sana peletup asap kematian. Tunggangi keterbelakangan dan kemelaratan di kisruh berebut makanan. Demi langgeng perang antar suku dan keturunan. Hingga semua hilang tak sadarlah kawan semua. Bumi kalian sempurna diboneka raksasa dunia. Tak mesti terus-terusan berikan nyawa. Pada sejahtera yang tak pernah punya. Kecuali satukan semua dada dan, unggulkan isi 17 Maret 2018CINTA PENGHABISANKarya YS SunaryoSedari dulu segala telah dipersembahkan. Keringat, darah, dan kematian hampir di tujuh turunan sudah ditunaikan. Erangan lapar dan tersisihkan masih terasa, begitu sempurna. Semua untuk merdeka, dan kemajuan aku kini telah diproklamirkan sebagai golongan kehilangan. Lalu, untuk siapa lagi yang mesti diperjuangkan? Kecuali menimba duka di keruh air mata. Dan, ini tetap aku berikan, jika kaupun masih tetap meminta apa yang kau minta dari mereka? Pada nenek moyangnya yang tak pernah mati untuk Ibu Pertiwi. Tak pernah telʌnjang kaki seribu hari untuk membambu runcing kompeni. Ketika tak sekatapun namanya tertulis di lautan dan daratan Nusantara. Namun takhtanya mencekram di segala kuasa, melubang menghunjam pucat cinta di pelukan penghabisan, hanya gemeretak gigi menyaksikan kau dan mereka kian manjakan keserakahan. Pada kepal tangan lunglai, lirih sukmaku berpesan Indonesia anugerah Tuhan jangan kau habis dijual-belikan!Ciamis, 19 Maret 2018MENYULAM HAMPARANKarya YS SunaryoAku mengenalmu sebagai satu raga banyak wajah. Berdomino di meja-meja mewah, dan berteka-teki di gagah langkah. Merayu di lidʌh cʌndu, lalu mencʋmbu tubuh-tubuh yang telah kau memanggil-manggil rindu di waktu telah menjadi batu? Sedangkan bumi semakin renta, dan kau kian tak peduli dosa-dosa yang mengunggun bara. Membakar cinta di haus takhta, hingga segala keruh diteguk tak itu keringat jelata berbaur nanah di luka membusuk lara. Dan kau pura-pura lupa itu hidangan apa. Tak cukup diingatkan dengan gunung melahar, hutan dan sawah mengerang kehilangan papan dan pangan. Pun ketiadaan sandang yang terbaca di gelembung hanya ingin kembali ke satu hamparan yang kini telah robek di setiap sudut keindahan. Akan kukembalikan dengan sulaman ayat-ayat Tuhan. Tanpa mengejar negeri khalayan maju, tetapi mulut bisu dan telinga dungu. Di kartu-kartu lain yang tak pernah 20 Maret 2018ROBOHNYA MIKROFON TUHANKarya YS SunaryoLagi dan lagi, mikrofon Tuhan ditikam. Ambruk bersimbah darah, dan di antaranya mendekap wafat berselubung keanehan. Bukan heran terhadap takdir kematian. Melainkan tebal ketidakwajaran pada kejadian dan cara gerangan yang merobohkan? Jejak berita mengabarkan bahwa pelakunya sekumpulan orang hilang ingatan. Di luka menganga bergelimpangan, hanya satu naskah yang dimainkan. Pada penghunus yang sama, waktu serupa, alasan yang tidak berbeda. Ketakutan tercipta di mana-mana. Dan sutradara adalah jiwa seteru bercermin dari zaman ke zaman. Bahwa melawan Tuhan pasti terkubur menyeramkan. Kuasa yang menyuapi rakyat dengan ketakutan adalah bangsa yang mudah dikalahkan. Dan pewaris para nabi yang dimatikan, mesti lekas mengundang kehancuran mikrofon Tuhan tak lagi bersuara, jangan sesali hilangnya surga. Padahal ia telah menjaga, dan berikan berjuta-juta nyawa untuk bahagia seluruh asal-usul manusia. Namun jika tiada sia-sia, apalagi dibuat dalam rencana; aduhai panggilan kiamat telah 21 Maret 2018Demikianlah kumpulan puisi kritikan terhadap pemerintah. Simak/baca juga puisi tentang kritik yang lain di blog ini, semoga puisi kritikan diatas menghibur dan bermanfaat bagai pembaca yang menyukai rangkai merangkai kata. Sampai jumpa pada puisi tema puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
MANADOPOSTID-Pemerintah Tiongkok marah dan tersinggung atas tindakan seorang miliarder dan CEO Meituan-Dianping bernama Wang Xing. Presiden Xi Jinping tersinggung dengan tulisan puisi kontroversial yang dinilai menyudutkan. Sang miliarder ditegur dan dipanggil ke sebuah pertemuan dan diperingatkan agar tidak menjadi sorotan.
Puisi satire adalah puisi yang berisi sindiran halus atau kritik kepaa penguasa atau orang yang memiliki kedudukan jabatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI satire diartikan sebagai gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Sedangkan dikutip dari laman satire berasal dari bahasa latin yaitu satura yang berarti kritikan atau kecaman tajam terhadap suatu fenomena; dan tidak puasnya hati suatu golongan pada pemimpin yang zalim. Lebih singkatnya, pengertian Satire adalah salah satu jenis puisi baru yang berisikan sindiran atau kritikan. Contoh Puisi Satire 1. Aku Bertanya Oleh WS Rendra Aku bertanya… tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan, termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian. 2. Diponegoro Karya Chairil Anwar Di Masa Pembangunan Ini Tuan Hidup Kembali Dan Bara Kagum Menjadi Api Di Depan Sekali Tuan Menanti Tak Gentar. Lawan Banyaknya Seratus Kali. Pedang Di Kanan, Keris Di Kiri Berselempang Semangat Yang Tak Bisa Mati. Maju Ini Barisan Tak Bergenderang-Berpalu Kepercayaan Tanda Menyerbu. Sekali Berarti Sudah Itu Mati. Maju Bagimu Negeri Menyediakan Api. Punah Di Atas Menghamba Binasa Di Atas Ditindas Sesungguhnya Jalan Ajal Baru Tercapai Jika Hidup Harus Merasai Maju, Serbu, Serang, Terjang 3. Jangan Ganggu Kesetiaanku Oleh Iringan Bayu Senja Jangan hunuskan senyum manismu untukku.. Sebab kutahu itu hanya bernilai semu.. Jangan hujamkan lirikan mata elangmu padaku.. Sebab ku tau itu juga bernilai palsu.. Jangan pula kau lebarkan tawamu untukku.. Sebab kutahu itu juga hanya basa basimu.. Jangan kau tawarkan apapun padaku.. Sebab itu hanya kan sakiti orang terkasihmu.. Sedang aku, jikapun yang kau tawarkan berasal dari hatimu. Maka tetap saja aku tak akan mau.. Aku menjadikan kehidupan kasihku atas dirimu.. Berlalulah dan biarkan peradaban waktu.. Menjawab semua maumu.. Aku sudah setia tapi kau masih selingkuh juga 4. Kau Oleh Nuke Hanasasmit Lihat kami! Kami mencoba kuat diatas kekurangan Tak lelah banting tulang Tapi kau? Lihat dirimu! Kau tak bersyukur dengan dirimu Kau curi hak kami Kau biarkan kami menderita Tapi kau? Seakan menari-nari diatas penderitaan kami Lihat kami! Apa tak kau lihat keringat kami? Keletihan kami Hanya demi sesuap nasi Lihat negeri ini! Sudah tiadakah hati? Sudah tiadakah mata? Hingga tak pernah kau lihat kami Lalu, harus kemanakah kami? Kami memang tak mampu balas dirimu Karena Tuhan yang akan balas dirimu 5. Kau Menang Dalam Hati Oleh Lathifa Rulia Sadyyah Kecil hingga Besar kau mencari keberhasilan Bodoh hingga Pintar kau merangkai kesuksesan Kau gores dengan noda yang pilu Demi sekejap kenikmatan yang tabu Kepala demi Kepala menunggumu dibelakang Mengais sedikit sumbangan untuk sesuap nasi Tidakkah kau terlalu melambung Melampaui batas kerendahan hati Dahulu kau cari mereka semua Dahulu kau berjanji kepadanya Dahulu kau susah payah bersama Tapi sekarang Kau buang kami seperti tidak ada Kemarin kau termangu seperti orang tak punya arah Hari ini kau tersenyum seperti orang hebat Besok kau akan menggongong di depan pasrah Lusa kau akan masuk kedalam hutan yang penat Kau berlari amat jauh seperti maling Kau tidak tentram seperti angin topan Semua itu kaurasakan sebagai balasan Yang Maha Kuasa tentu akan melarang 6. Pencopet Metropolitan Oleh Malik Abdul Siang hari di bandara Soekarno-Hatta Mentari terik menyengat kulit seorang kakek tua Dia berjalan gontai membawa tas yang penuh dengan pakaian Terlihat binar matanya menampakkan kerinduan akan kampung halaman Kepada isteri, anak, dan cucu-cucunya Bahunya nampak terbungkuk menopang segala beban Beban yang ada di dalam tasnya Juga beban akan tanggung jawabnya Dari arah berlawanan seorang pemuda berjalan cepat Seperti terburu oleh nafsu sesaat Tanpa perduli bahwa semua itu perbuatan jahat Brakk…! Tampak ia menabrak seorang kakek tua Sang kakek terjatuh Tangannya yang ringkih menopang tubuhnya yang terpelanting Kerumunan orang apatis hanya menyaksikan Sejenak terhenti dari langkah mereka Namun seakan peristiwa itu hanyalah hal kecil Dalam sekejap si pemuda itu terbangun Dengan gerak cepat ia menyingkapkan dompet coklat didalam jaket Na’as… Sang kakek kehilangan segalanya Semua kerja kerasnya lenyap dalam sekejap Nampak kesedihan dari mata yang teduh itu Dari kejauhan ia hanya menyaksikan Si pemuda itu berlalari sangat kencang Hingga tiba di seberang jalan Ia hendak melawan arah untuk terus berlari Namun sebuah buss melaju kencang hingga tiada mampu ia hindari Saatnya tibalah karma berujung mati! 7. Kepada Para Pemulung Desaku Oleh Malik Abdul Desaku terpencil di sudut sungai yang sepi Masyarakat hidup pas-pasan tetapi penuh gaya Seakan tak mau kalah dengan kemajuan kota Mereka tak tahu apa itu halal Mereka tak tahu apa itu haram Sambil menyelam minum air Sambil memulung mereka mencuri Sambil mencuri mereka menari Sambil menari mereka mengotori diri Tiada satu pun cita-cita yang mulia diantara mereka Karena mereka tiada mengenalnya Ajaran agama pun tidak mereka anggap benar Lantas siapakah yang harus berbenah Para kiyai kah? Atau mereka? 8 Negeriku Oleh Gus Mus Mana ada negri sesubur negeriku Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tehu dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi dan gedung Prabot-prabot orang kaya di dunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku Ikan-ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautku Emas dan perak, perhiasan mereka digali dari tambangku Air bersih yang mereka minum bersumber dari keringatku Mana ada negri sekaya negeriku Majikan-majikan bangsaku memiliki buruh-buruh mancanegara Brangkas-brangkas Bank ternama dimana-mana menyimpan harta-hartaku Negriku menumbuhkan konglomera dan mengikis habis kaum melarat Rata -rata pemimpin negriku dan handai tolannya terkaya didunia Mana ada negri semakmur negeriku Penganggur-penganggur diberi perumahan, gaji dan pensiunan setiap bulan Rakyat-rakyat kecil menyumbang negara tanpa imbalan Rampok-rampok di beri rekomendasi, dengan kop sakti instansi Maling-maling di beri konsensi Tikus dan kucing dengan asik berkorupsi 9. Di Negeri Amplop Oleh Gus Mus Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya “malu” Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi “rapi-rapi” David coverfil dan rudini bersembunyi “rendah diri” Entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya Amplop-amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur Memutuskan putusan yang tak putus Membatalkan putusan yang sudah putus Amplop-amplop menguasai penguasa Dan mengendalikan orang orang biasa Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan Mencairkan dan membekukan Mengganjal dan melicinkan Orang bicara bisa bisu Orang mendengar bisa tuli Orang alim bisa nafsu Orang sakti bisa mati Di negri amplop, amplop-amplop mengamplopi apa saja dan siapa saja.
a4NZ.
  • qdbg9by9ua.pages.dev/339
  • qdbg9by9ua.pages.dev/223
  • qdbg9by9ua.pages.dev/352
  • qdbg9by9ua.pages.dev/6
  • qdbg9by9ua.pages.dev/11
  • qdbg9by9ua.pages.dev/311
  • qdbg9by9ua.pages.dev/344
  • qdbg9by9ua.pages.dev/271
  • puisi sindiran untuk pemerintah